Kamis, 10 Desember 2009

Aku Ingin Menikah... Tapi... [Masih ada Tapi..??!]

Banyak para remaja menganggap masalah meyelesaikan sekolah sebagai salah satu penghalang pernikahan. Hal itu karena tertanam dalam dirinya bahwa gelar kesarjanaan telah menjadi jaminan utama dalam meraih sukses masa depan dan kehormatan. Kebenyakan dari mereka bersikeras bahwa gelar adalah garansi hidup bahagia. Namun patut akau tanyakan kepada mereka: Apa gelar yang dimiliki kakek dan nenek kita yang telah mendidik dan membimbing ayah ibu kita?

Memang benar, ilmu itu sangat dibutuhkan dan sangat penting sekali guna membangun masyarakat yang terdidik dan berguna bagi bangsa dan negara. Akan tetapi, ilmu tidaklah menghalangi siapoa saja untuk menjalanai kehidupan rumah tangga yang damai yang dibangun atas dasar cinta sehingga masyarakat menjadi aman dan tenteram.

Kita mengenal banyak sekali orang yang terkenal dan punya kedudukan tinggi yang baru meraih kesuksesan setelah menikah. Berapa banyak pemuda yang setelah menikah mampu meraih gelar yang tinggi sesudah menikah. Istri dan anak-anaknya bukanlah penghambat, justru istri membantunya meraih kesuksesan dan kedudukan tinggi.

Berapa banyak pemudi yang meraih kedudukan yang mulia dan mencapai keahlian dalam bidang ilmu sesudah menikah dengan pemuda yang sukses, mengerti dan tahu akan nilai ilmu.


Sebaliknya, berapa banyak jejaka dan perawan tua yang gagal meraih ijazah perguruan tinggi dan ketinggalan kereta pernikahan. Ia duduk merenung sambil menyesali diri. Berapa banyak pemuda yang kerjanya duduk-duduk di warung kopi dan di pinggir-pinggir jalan tanpa merasa punya tanggung jawab sedikitpun? Ia terus berkhayal dan berkhayal namun tidak memperoleh apa yang dikhayalkan itu. Boleh jadi ia telah menyandang gelar yang tinggi tapi tidak ada gunanya bagi dirinya. Ia ingin merampungkan studi namun umur terus bertambah. Hanyutlah ia dalam lamunannya.

Apa gunanya gelar yang tinggi sementara ia tertinggal dalam pernikahan? Kita mendengar ada seorang dokter wanita terkenal, akan tetapi dengan lantang ia melampiaskan keinginannya sambil berteriak: “Ambillah semua gelarku ini dan panggillah aku dengan satu sebutan: Ummi!”.

Saudariku, aku khawatir bila keinginan itu terus bergaung di telingamu, apakah engkau masih berkeinginan membujang? Aku rasa tidak.

dan kepada para Orang Tua JANGAN BIARKAN ANAKMU BERMAKSIAT/BERZINA hanya karena terlalu lama MENUNDA-NUNDA Pernikahan....!

(Disadur dari (dengan sedikit gubahan): “Aku Ingin Menikah, Tapi…” – Karya: Salman bin Zhafir Abdullah Asy-Syahri – Penerjemah: Abu Ihsan Al-Atsari – Penerbit: Pustaka At-Tibyan)


(Special thanks to my friends to posting this article... Hope, he will find his "mangga" as soon as possible) :P :P :P

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Syukran ala ziaroh... :)